Rabu, 23 Februari 2011

Akankah Terjadi Revolusi PSSI?

Begitu banyak suara-suara yang menyerukan revolusi ditubuh PSSI, terutama untuk menurunkan Nurdin Khalid dari tahta yang ia duduki saat ini yaitu sebagai ketua PSSI dan juga mengganti semua antek-anteknya di PSSI. Selama ini Nurdin Khalid selalu berkelit kalau ia disuruh mundur, apa lagi setelah indonesia menjadi runner-up piala AFF 2010. Menurutnya lucu dan aneh sekali karena indonesia sudah mencapai target (sebagai runner-up piala AFF 2010) tapi malah masyarakat menyuruh mundur ketuanya. Saya rasa masyarakat dan saya tentunya tau semua ada begitu banyak masalah-masalah yang ada di tubuh PSSI. Belum lama dari ingatan kita saat Malaysia mengalahkan Indonesia di Bukit Djalil, isunya pun karena ada salah satu petinggi PSSI menerima suap dari seorang bandar judi dari Malaysia yang sudah menaruh uangnya untuk kemenangan Malaysia, dan dari kemenangan itu otomatis akan memberikan keuntungan yang luar biasa untuk bandar judi maupun petinggi PSSI itu, yah walaupun kebenarannya masih tandatanya(???), lalu bagaimana dengan banyaknya kkn yang terjadi, suap menyuap wasit diliga-liga dalam naungan PSSI, penjualan tiket yang amburadul, dan dalam pemilihan ketuanyapun saat ini seperti sudah dikonspirasi sejak awal.
Bagaimana tidak, dari 4 calon yaitu: Nurdin Khalid, Nirwan Bakrie, George Toisutta dan Arifin Panigoro. Tapi dari keempat nama tersebut yang lolos hanyalah Nurdin Khalid dan Nirwan Bakrie. George Toisutta tidak lolos karena terganjal aturan kepengurusan PSSI minimal 5 tahun, sedangkan Arifin Panigoro terganjal karena dia adalah bagian dari LPI ( liga yang ilegal menurut PSSI ). Hasil ini sudah diperkirakan oleh banyak kalangan, dimana konspirasi-konspirasi seperti ini sudah sering terjadi di PSSI. Dari hasil ini terlihat sekali kalau Nurdin Khalid dan antek-anteknya tidak rela kalau kekuasaannya diduduki oleh orang lain, yah gimana rela coba? kan jadi ketua maupun staf-staf PSSI memberikan keuntungan yang sangat banyak buat mereka. Uang yang didapat bukan hanya dari gaji, tapi dari sponsor-sponsor, keuntungan penjualan souvenir timnas, penjualan tiket, dan masih banyak lagi. Selain itu, Nurdin juga dianggap sengaja menjual nama timnas di panggung politik.
Atas semua alasan-alasan tadi diatas PSSI memang seharusnya sadar diri dan berbenah. Bukan bermaksud menjelek-jelekan tapi saya dan masyarakat yang peduli pada sepak bola Indonesia hanya ingin PSSI menjadi lebih baik dan juga memberikan prestasi-prestasi yang membanggakan dikancah ASEAN,Asia, maupun dunia,Amiiiin.

0 komentar:

Posting Komentar