Patah
hati? terus nangis semalaman dan serasa pengen mati aja?... gak jaman kali mba,
mas. Hidup kita ini sayang banget kalau Cuma dibumbui dengan cinta-cintaan yang
mudah datang dan pergi. Untuk yang mudah patah hati saya rekomendasikan salah
satu buku yang akan membuka pikiran kita kalau dalam hidup ini ada banyak hal
yang lebih penting dibanding cinta. Cinta itu penting, tapi jangan sampai kita
memuja cinta, karena akan menjatuhkan diri kita sendiri.
Ketika
Penulis Jatuh Cinta, sebuah buku karangan Asma Nadia yang pertama
kali saya baca. Sebenarnya sudah banyak buku-buku karangan Asma Nadia yang
populer, tapi karna saya kurang berminat dalam membaca hanya baru ini yang saya
baca dari karangannya. Dalam buku ini kalian akan mengetahui kisah dari para penulis-penulis
tidak hanya Asma Nadia tapi masih banyak lagi yang saya lupa namanya karna buku
itu sudah saya kembalikan di perpustakaan kampus,hheee...hheee...
Ada salah satu kisah seorang penulis
wanita yang sering sekali jatuh cinta sebagai judulnya. Menurut penuturannya,
dia mulai jatuh cinta sedari SD, dan ada hal yang paling dia sesali karna
mencintai seseorang yang teralarang bagi nya. Karna dia sadar akan kesalahannya
itu dia mengalihkan cintanya kepada kesibukan lain yang akhirnya mebuat dia
lupa akan cintanya.
Ada lagi kisah seorang penulis pria
yang terlalu cepat menetapkan hatinya pada seorang wanita yang menjadi temannya
semasa kuliah, dia menceritakan wanita itu sangat baik dan selalu ingin satu
kelompok dengannya. Mungkin karna itu pria ini yakin kalau wanita itu
menyukainya, tapi sayang wanita itu hanya menganggapnya sebagai sahabat. Pada
sampai akhirnya, dia menerima undangan pernikahan dari sang wanita. Patah hati
yang dia rasakan, dan dia melampiaskan kesakitannya itu dengan menulis dan menghasilkan
karya-karya yang bagus sekarang.
Sedangkan kisah dari sang penulis Asma
Nadia, dia menceritakan kalau dia pernah jatuh cinta saat SMP karna ada seorang
lelaki yang selalu terlihat mengikutinya dan dia menganggap kalau lelaki itu
menyukainya, tetapi dugaannya salah lelaki itu justru menyukai sahabatnya yang
cantik dan seksi. Rasa kesal, marah, dan gondok dia rasakan. Saat itulah dia
merasa harus membuktikan ke lelaki itu kalau dia punya sesuatu yang lebih,
bukan fisik tapi dengan prestasi dan sampai akhirnya dia menjadi juara umum
sekolah dan lulus dengan nilai sangat bagus yang mengantarkannya pada SMA
favorit di Jakarta.
Nah itu sebagian cerita yang saya
ingat dalam buku itu, hikmah yang bisa kita ambil adalah sesakit apapun cinta
itu kita harus bisa mengalihkan pikiran kita pada yang lain misalnya pekerjaan,
belajar, menulis, dan hal-hal lainnnya yang bermanfaat. Keep fighting (-_-)
life must go on....
0 komentar:
Posting Komentar