Selasa, 05 April 2011

Jatuhnya Pemerintahan Orde Baru

      I.            Kronologi Jatuhnya Pemerintahan Orde Baru.

Ø  22 Januari ’98 : Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hingga mencapai 17000.
Ø  2 February ’98 : Presiden Soeharto mengangkat Wiranto sebagai panglima ABRI.
Ø  10 Maret ’98 : Soeharto kembali terpilih menjadi presiden yang ke-7 kalinya, di dampingi wakilpresiden B.J Habibie.
Ø  4 Mei ’98 : Harga bahan bakar minyak naik hingga 71%.
Ø  9 Mei ’98 : Presiden Soeharto berangkat ke kairo, Mesir untuk menghadiri pertemuan negara-negara berkembang.
Ø  12 Mei ’98 : Tragedi Trisakti, 4 orang mahasiswa Trisakti tewas.
Ø  13 Mei ’98 : Kerusuhan massa terjadi di Jakarta dan Solo.  Soeharto memutuskan untuk kembali ke Indonesia.
Ø  14 Mei ’98 : Demonstrasi bertambah besar hampir di seluruh kota-kota besar di Indonesia.
Ø  18 Mei ’98 : Ketua MPR/DPR, ketua umum Harmoko mengeluarkan pernyataan agar Soeharto mundur dari jabatannya, mahasiswa menduduki gedung MPR/DPR.
Ø  19 Mei ’98 : Presiden Soeharto berbicara di depan TVRI ia menyatakan tidak akan mengundurkan diri, tetapi akan merombak kabinet dan membentuk komite reformasi.
Ø  20 Mei ’98 : Amien Rais membatalkan rencana demonstrasi besar-besaran di monas karena di jaga ketat.
Ø  21 Mei ’98 : Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya pukul 19.00 WIB, wakil presiden B.J Habibie menjadi presiden yang baru.

   II.            Pergantian Orde Baru Menjadi Reformasi
            Setelah berakhirnya masa pemerintahan Habibie, lalu diadakan pemilu pada tanggal 7 Juni 1999 yang diikuti oleh 48 partai politik, dan hasil dari pemilu adalah sebagai berikut:
Ø  PDI-P  33,74%
Ø  Golkar 22,48%
Ø  PKB    12,61%
Ø  PPP     10,71%
Ø  PAN    7,21%

            Walaupun PDI-P menang tetapi tidak menjadikan pemimpinnya yaitu Megawati menjadi presiden karena aktifnya Amien Rais dalam menggalang poros tengah yang akhirnya menjadikan Gusdur sebagai seorang presiden dan megawati hanya sebagai wakil presiden.

1 komentar:

Nears Hadian's mengatakan...

^^siip..

Posting Komentar